Tips Aman Lakukan Skin Tanning

Apa itu Skin Tanning?

Skin tanning merupakan proses penggelapan kulit. Biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki kulit putih agar menjadi lebih tan, sebab dianggap lebih eksotis dan menarik. Skin tanning dapat dilakukan di luar ruangan memanfaatkan sinar Ultraviolet (UV) atau dilakukan di dalam ruangan menggunakan airbrush dan tanning bed. Namun, apakah skin tanning menimbulkan beberapa risiko masalah kulit. Seperti sunburn, kanker kulit, dan penuaan dini. Simak artikel ini untuk mengetahui tips aman lakukan skin tanning!

Metode Skin Tanning

1. Outdoor Skin Tanning

Metode outdoor skin tanning yaitu melakukan skin tanning dengan cara berjemur di bawah sinar matahari langsung. Biasanya dilakukan dengan pakaian terbuka, agar warna tan yang didapatkan merata. Namun, apabila tidak dilakukan dengan benar berjemur bisa membuat kulit menjadi sunburn.

2. Indoor Skin Tanning

Indor skin tanning merupakan metode skin tanning di dalam ruangan, tanpa terpapar sinar matahari. Melainkan, menggunakan alat yang dapat membantu untuk menggelapkan kulit, yaitu:

Tanning Air Brush

Tanning menggunakan metode air brush cukup dilakukan di dalam ruangan dengan cara menyemprotkan cairan khusus menggunakan air brush. Sebelum melakukan tanning brush, disarankan untuk scrubbing badan agar warna tan yang muncul lebih menyerap pada kulit. 

Cairan yang digunakan mengandung DHA sebagai bahan aktif yang berklaborasi dengan asam amino untuk membakar sel-sel kulit mati pada kulit. Kulit mati yang terbuang akan memicu munculnya sel kulit baru yang bewarna tan.

Tanning Bed

Metode skin tanning indoor selain menggunakan air brush adalah menggunakan  tanning bed. Tanning bed adalah alat yang mirip seperti ranjang, namun mempunyai penutup dan dapat memancarkan radiasi sinar UV untuk menggelapkan kulit. Beberapa orang menganggap tanning bed lebih aman dibanding berjemur di bawah sinar matahari. Sebab, tanning bed hanya memancarkan sinar UV A yang tidak membakar kulit.

Bahaya Skin Tanning untuk Kulit

1. Sunburn

Sunburn merupakan peradangan kulit akibat kerusakan radiasi sinar UV. Ditandai dengan kulit yang memerah, terasa panas, nyeri, gatal, bengkak, dan melepuh.

2. Actinic Keratosis

Actinic Keratosis merupakan kondisi kulit yang menebal, bersisik, dan kasar karena terpapar sinar matahari terlalu lama. Kondisi ini merupakan gejala awal kemunculan kanker kulit.

3. Kanker Kulit

Radiasi sinar UV membuat DNA pada sel kulit rusak. Gejala awal kanker kulit ditandai dengan rasa gatal, nyeri, perubahan warna kulit, muncul benjolan, dan luka yang tak kunjung sembuh.

Tips Aman Melakukan Skin Tanning

  1. Hindari berjemur pukul 11.00 hingga 16.00, karena saat tersebut adalah munculnya radiasi sinar UV yang sangat kuat.
  1. Gunakan sunscreen SPF 50 dan reapply 2 jam sekali.Oleskan 15-30 menit sebelum melakukan tanning agar sunscreen dapat bekerja.
  1. Lakukan Skin Tanning maksimal 1 jam, segera meneduh jika badan terasa sangat panas. Jangan lakukan setiap hari, cukup 2-3 hari sekali.
  1. Cukupi cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih agar tidak dehidrasi.
  1. Agar daya tubuh tetap terjaga setelah melakukan skin tanning, sebaiknya konsumsi makanan yang bernutrisi.Seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E serta yang mengandung antioksidan agar dapat mencegah kerusakan sel kulit dari dalam. Hindari mengkonsumsi minuman manis dan bersoda agar tubuh tidak dehidrasi.
  1. Setelah melakukan skin tanning kulit akan terasa panas dan kemerahan. Untuk menenangkan kulit gunakan Near Forest agar kulit kembali ke suhu normal dan menjadi lebih lembap.

Referensi: 

https://www.halodoc.com/artikel/ingin-kulit-gelap-eksotis-perhatikan-7-hal-sebelum-tanning

https://www.alodokter.com/mengenal-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasi-sunburn#:~:text=Cara%20Mencegah%20Terjadinya%20Sunburn&text=Jika%20Anda%20ingin%20berjemur%20di,pula%20kacamata%20dengan%20UV%2DProtector.

Leave your thought here