Handuk merupakan salah satu benda yang digunakan setiap hari. Biasanya digunakan untuk mengeringkan badan setelah mandi, mencuci muka, atau pun mencuci tangan. Karena sering terkena air, handuk harus sering-sering diganti agar tidak menjadi sarang bakteri dan jamur. Hal tersebut memicu munculnya banyak penyakit dan handuk berbau tidak sedap. Salah satu tanda jika bakteri sudah mulai berkembang adalah, handuk mengeluarkan bau apek. Untuk mencegahnya kamu harus mengganti handuk secara berkala.
Masalah Kulit Akibat Jarang Ganti Handuk
1. Jerawat
Handuk yang jarang dicuci akan menjadi sarang bakteri, sehingga apabila digunakan kembali bakteri bisa masuk melalui pori-pori. Hal tersebut memicu tumbuhnya jerawat di wajah, punggung, dan bagian tubuh yang lain. Wajah merupakan bagian yang paling mudah terkena jerawat. Sehingga, bedakan handuk untuk badan dan wajah agar tidak mudah terkena jerawat. Selain memicu jerawat, apabila kulitmu sudah mulai muncul jerawat, namun handuk yang digunakan tidak bersih jerawat akan semakin parah.
2. Infeksi Kulit
Saat menggosokkan handuk ke badan, biasanya terdapat luka kecil karena adanya gesekan handuk pada kulit. Luka kecil tersebut bisa menjadi jalan masuknya bakteri. Ini bisa terjadi apabila handuk kotor dan menjadi sarang bakteri. Sehingga, bakteri yang masuk ke bisa meningkatkan risiko infeksi kulit.
3. Infeksi Jamur
Risiko penggunaan handuk yang kotor akibat jarang dicuci yang selanjutnya adalah infeksi jamur. Selain kotor, handuk yang lembap bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur. Beberapa jamur yang muncul misalnya dermatophytes yang menyebabkan munculnya kurap. Adanya kurap ditandai dengan munculnya ruam bersisik kemerahan pada kulit. Penyakit ini dapat menular, sehingga selain untuk menjaga kebersihan handuk, gunakanlah handuk pribadi tanpa berbagi dengan orang lain.
Selain kurap, juga muncul penyakit panu akibat tumbuhnya jamur malassezia. Kemunculan panu biasanya ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih, kulit terasa gatal, kering dan menebal.
4. Resistensi Antibiotik
Handuk yang kotor juga bisa menjadi penyebab kemunculan bakteri staphylococcus yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Bakteri ini dapat masuk melalui kulit yang mengalami luka lecet. Resistensi antibiotik ini merupakan kondisi saat tubuh tidak lagi dapat melawan bakteri yang dapat menginfeksi tubuh. Apabila sudah terkena resistensi antibiotik, bakteri akan terus berkembang di dalam tubuh dan akan lebih sulit diobati. Sehingga membuat penderitanya mengalami komplikasi-komplikasi infeksi lainnya.
Cara Perawatan Handuk yang Benar
- Ganti dan cuci handuk 2 sampai 3 kali sehari, agar bakteri tidak berkembang di dalam handuk.
- Setelah mandi, jemur handuk di tempat yang terkena angin agar handuk tidak lembap.
- Gantung handuk sampai kering terlebih dahulu, sebelum memasukkannya ke tumpukan cucian.
- Gunakan detergen yang berbahan lembut. Hindari pemakaian detergen yang berbahan kimia bahaya agar tidak memicu munculnya masalah kulit.
- Jangan menggunakan pemutih untuk membunuh bakteri di handuk.
- Saat mencuci menggunakan mesin cuci, pisah handuk dengan pakaian lainnya agar pencuciannya lebih maksimal.
- Campur detergen dengan air panas agar bakteri hilang sempurna.
- Hindari berbagi handuk dengan orang lain. Gunakan handuk pribadi agar terhindar dari pemindahan bakteri, kuman, dan jamur dari handuk orang lain. Serta agar tidak tertular penyakit kulit orang lain.
Referensi:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kulit/malas-cuci-handuk-ini-akibatnya
https://www.dream.co.id/lifestyle/4-masalah-kulit-bisa-muncul-jika-malas-ganti-handuk-220422t.html