Mandi merupakan upaya kita untuk merawat kulit agar terhindar dari kotoran, sehingga kulit terjaga kebersihannya. Cara seseorang untuk mandi pun beragam. Bagi beberapa orang, mandi menggunakan shower puff dinilai lebih efektif karena merasa kulitnya lebih bersih setelah digosok menggunakan shower puff. Selain itu, shower puff juga membuat sabun yang digunakan lebih berbusa, sehingga kegiatan mandi lebih menyenangkan.
Walaupun begitu, shower puff ternyata harus dirawat dengan baik agar tidak menimbulkan beberapa masalah pada kulit. Alih-alih kulit menjadi lebih bersih, justru banyak bakteri yang bersarang di shower puff. Inilah 5 tips gunakan shower puff agar tidak menjadi sarang bakteri dan timbulkan masalah kulit. Simak artikel ini hingga selesai ya!
Tips Gunakan Shower Puff
1. Selalu Mengeringkan Shower Puff Setelah Digunakan
Setelah mandi menggunakan shower puff, jangan langsung menggantungnya di kamar mandi. Bilas shower puff hingga bersih dan pastikan tidak ada sabun yang menempel. Kemudian keringkan shower puff di tempat yang bersih. Hindari menyimpan shower puff di dalam kamar mandi. Disarankan menyimpannya di luar kamar mandi yang jauh dengan sumber air, agar shower puff tidak lembap. Namun, letakkan di tempat yang bersih dan tertutup agar tidak berdebu.
2. Mencuci Shower Puff Seminggu Sekali
Walaupun setiap kali menggunakan shower puff harus dibersihkan dan dikeringkan, ternyata masih belum cukup menghilangkan bakteri di dalamnya. Kamu dapat melakukan deep cleansing setiap satu minggu sekali. Caranya dengan merendam shower puff selama 5 menit menggunakan cairan antiseptik, lalu keringkan.
3. Hindari Pemakaian Shower Puff Setelah Mencukur
Setelah mencukur rambut-rambut di kulit, hindari mandi menggunakan shower puff. Hal ini dikarenakan kulit lebih sensitif setelah dicukur. Apabila kamu menggosoknya menggunakan shower puff, kulit berisiko iritasi dan terluka. Kulit yang terluka sangat rentan menjadi jalan masuknya bakteri ke tubuh. Jadi, lebih baik tunggu beberapa hari sehingga kulit kembali normal.
4. Ganti Shower Puff 3-4 Minggu Sekali
Ganti shower puff setiap 3-4 minggu sekali dengan shower puff yang baru. Terlebih saat jaring-jaring pada shower puff mulai terlepas dan mulai menimbulkan bau tidak sedap. Bau yang tidak sedap merupakan tanda bakteri mulai berkembang.
5. Hindari Penggunaan di Wajah dan Alat Vital
Wajah dan alat vital merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif. Sedangkan shower puff sangat rentan menjadi sarang bakteri. Sehingga, lebih baik hindari penggunaan shower puff pada wajah dan alat vital, karena sangat rentan terkena infeksi.
Dampak Penggunaan Shower Puff pada Kulit
Perawatan shower puff yang kurang benar membuat shower puff menjadi sarang bakteri. Karena tempat yang lembap adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak. Inilah beberapa dampaknya pada kulit apabila shower puff tidak dirawat dengan baik:
1. Penularan Bakteri dan Jamur
Shower puff yang tidak tepat perawatannya bisa menjadi sarang bertumbuhnya bakteri dan jamur. Selain itu, jika tidak dibilas dengan bersih bakteri dan sel kulit mati yang menempel pada kulit bisa berpindah di shower puff. Sehingga setelah menggunakannya kulit bisa gatal-gatal, muncul ruam, mengalami scabies, panu, kurap, kudis, dan beberapa penyakit kulit lainnya.
2. Kulit Iritasi
Menggunakan shower puff dengan jaring yang kasar dapat membuat kulit kemerahan dan terluka, terlebih jika menggosoknya terlalu keras. Apabila kulit mengalami iritasi sampai muncul luka, ini bisa menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam tubuh.
3. Merusak Skin Barrier
Terlalu sering menggunakan shower puff sama dengan sering menggosok kulit. Bagi pemilik kulit sensitif, apabila kulit terkena gesekan terlalu sering dapat membuat skin barrier menjadi rusak. Skin barrier yang rusak dapat mengakibatkan kulit lebih rentan terpapar penyakit kulit.
Referensi:
https://goodlife.id/agar-tidak-jadi-sarang-bakteri-ini-cara-merawat-shower-puff-yang-benar