SLS vs SLES: Ini Perbedaan yang Perlu Diketahui!

Kamu sering membaca kandungan-kandungan pada produk perawatan kulitmu? Pasti kamu sudah tidak asing dengan SLS dan SLES. Dua kandungan ini sering digunakan untuk produk pembersih. Walaupun SLS dan SLES fungsinya hampir sama, namun keduanya memiliki perbedaan. Yuk simak perbedaannya!

Apa itu SLS?

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) merupakan surfaktan yang digunakan untuk membersihkan minyak dan kotoran, serta menghasilkan busa. SLS bekerja dengan cara mengurangi tegangan permukaan air, sehingga membantu mengikat minyak dan kotoran agar mudah larut dan dibersihkan. SLS sering ditemukan dalam produk rumah tangga seperti detergen, sabun cuci piring, shampo, sabun mandi, dan pasta gigi.

Apa itu SLES?

Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah turunan dari SLS yang mengalami proses tambahan, yaitu etoksilasi. Proses ini merupakan penambahan molekul etilen oksida ke dalam struktur kimia SLS. Sehingga dapat menghasilkan surfaktan yang lebih lembut. Sama seperti SLS, SLES digunakan untuk menghasilkan busa dan membersihkan, tetapi efeknya pada kulit umumnya lebih ringan.

Perbedaan SLS dan SLES

1. Proses Kimia:

  • SLS: Surfaktan ini lebih kuat dalam membersihkan dan menghilangkan minyak serta kotoran. Namun, SLS cenderung lebih keras pada kulit.
  • SLES: Turunan SLS yang melalui proses etoksilasi (penambahan molekul etilen oksida), sehingga lebih lembut dibanding SLS.

2. Dampak pada Kulit

  • SLS: Dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama untuk kulit sensitif. Selain pada kulit sensitif, SLS juga dapat mengiritasi apabila digunakan dalam konsentrasi yang tinggi.
  • SLES: Lebih lembut dan umumnya kurang menyebabkan iritasi, sehingga lebih banyak digunakan dalam produk perawatan tubuh. Sehingga, kulit sensitif dapat menggunakan SLES sebagai alternatif pengganti SLS.

3. Penggunaan

  • SLS: Lebih sering digunakan pada produk rumah tangga seperti detergen atau pembersih yang memerlukan daya bersih kuat.
  • SLES: Digunakan untuk produk kosmetik dan perawatan kulit karena lebih lembut dan aman untuk penggunaan sehari-hari.

4. Pengaruh Terhadap Kulit Sensitif:

  • SLS lebih cenderung menyebabkan kulit kekeringan, mengelupas, dan iritasi.
  • SLES lebih ramah bagi kulit, meskipun pada beberapa orang masih bisa memicu reaksi ringan. Walaupun lebih ramah bagi kulit, SLES sebaiknya tidak digunakan pada bayi. Sebab, kulit bayi masih sangat sensitif dan tipis sehingga rentan bermasalah.

Rekomendasi Body care Non SLS

Near Forest  Body Wash 4x Natural Active for Soothe Skin

Body wash Near Forest mengandung bahan-bahan yang melembapkan seperti ceramide, shea butter, dan royal jelly yang dapat melembapkan kulit serta membantu melawan bakteri penyebab masalah kulit. Body wash ini tidak mengandung SLS, namun mengandung SLES sehingga masih aman digunakan untuk kulit sensitif.

Referensi: 

https://www.popmama.com/baby/7-12-months/salsyabila-sukmaningrum-2/apa-bedanya-sls-dan-sles-orangtua-harus-paham

https://kumparan.com/babyologist/sls-dan-sles-apakah-berbeda-1548738248587756716

 

Leave your thought here